Finishing Melamik

sumber : foto Kompas
Melamik,
Ya Melamik ini begitu dikenal di Indonesia sebagai bahan finishing kayu yang hasilnya halus dan rata namun tetap menampilkan keindahan alami serat kayu. Setiap melihat hasil finishing halus, rata, diaplikasikan dengan cara spray dan tetap menampilankan keindahan alami serat kayu pasti disebut finisihng melamik. Jadi finishing melamik identik dengan finishing yang diaplikasikan dengan spray, hasilnya halus dan rata serta tetap menampilkan keindahan alami serat kayu.

Melamik atau melamine dibuat dari resin amino dan alkyd. Kedua jenis resin ini akan bereaksi menjadi keras jika suasananya asam. Karena itulah melamik ini termasuk cat 2 komponen karena harus ditambahkan hardener atau biasa disebut "obat" sebelum diaplikasikan. Cat melamik adalah komponen A-nya, sedangkan hardener adalah komponen B-nya. Perbandingan campuran atau mixing ratio antara A : B adalah 9 : 1. Setelah A dan B dicampur maka baru ditambahkan thinner. Penambahan thinner ini bertujuan untuk mengurangi kekentalan (viscositas) cat agar dapat diaplikasikan dengan spray, bukan untuk menambah volume cat agar lebih hemat. Untuk menurunkan kekentalan cat melamik sampai viscositas spray, tambahkan thinner (thinning) sekitar 40%-60%.

Berdasarkan fungsi dan jenisnya, cat melamik ini terdiri dari 2 jenis, yaitu :

  1. Cat dasar (basecoat), yaitu melamine sanding sealer. Melamik sanding sealer bertujuan untuk mengisi pori-pori kayu yang tidak terisi oleh wood filler sehingga pada saat diaplikasikan cat akhir hasilnya akan rata dan halus. Jika rata dan halus, maka akan dapat dihasilkan tingkat kilap yang lebih tinggi. Untuk mendapatkan hasil yang "nutup" dan rata, biasanya melamine sanding sealer ini biasanya diaplikasikan 2 lapis. Setelah lapisan pertama kering, amplas ambang dengan kertas amplas 400, baru kemudian aplikasikan lapisan keduanya. Sebelum aplikasi topcoat, amplas ambang lapisan melamine sanding sealer ini dengan kertas amplas no 400.
  2. Cat akhir (topcoat), yaitu melamine lack clear. Cat akhir melamik ini bertujuan untuk melindungi keseluruhan lapisan finishing sebelumnya. Cat akhir melamik terdiri dari tiga pilihan, yaitu clear gloss (mengkilap), clear dof (tidak kilap/matt) dan semi gloss (setengah kilap).
Penggunaan melamik sebagai bahan finishing mebel sudah mulai dihindari di negara-negara Eropa karena melamik mengeluarkan emisi formaldehyde yang berbau menyengat dan pedih di mata pada saat finishing maupun sesudahnya sehingga dianggap mengganggu kenyamanan.. Di Indonesia, beberapa produsen cat melamik menambahkan aroma pewangi ke dalam cat melamiknya untuk mengurangi bau pedas-menyengat tsb. Hal ini cukup efektif untuk mengurangi bau pedas-menyengatnya tetapi tetap tidak menghilangkan emisi formaldehyde-nya sehingga bau aroma pewangi yang dihirup adalah aroma wangi yang mengandung emisi formaldehyde di dalamnya. Berbeda dengan cat melamik merk lain yang menggunakan aroma pewangi, Impra melamine menggunakan resin khusus dengan emisi formaldehyde yang rendah.

Karakter lapisan melamik yang cukup tebal, rata dan halus namun memiliki sifat menguning sangat tepat
diaplikasikan untuk finishing mebel dengan gaya modern minimalis dengan warna-warna tua.



Related Post

3 komentar:

  1. artikel yang bagus

    https://anexa-finishing.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. Furnikote melamik semi gloss apa bisa dicampur dengan rendaman spiritus+serlak untuk plitur manual? Perbandingan berapa?

    BalasHapus

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Artikel